TUGAS SOFTSKILL PENDUDUK DAN PENDIDIKAN KELOMPOK
TUGAS SOFTSKILL PENDUDUK DAN
PENDIDIKAN
KELOMPOK :
1.
BAGUS PRAYOGO
2.
SAPUTRA ALAUDIN
3.
YULIO HAFI
Pendidikan
adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 1)
Unsur-unsur Pendidikan
Unsur-unsur Pendidikan
1. Input
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat
2. Pendidik
Yaitu pelaku pendidikan
3. Proses
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
4. Output
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
Tujuan pendidikan
- Menanamkan pengetahuan /
pengertian, pendapat dan konsep-konsep
- Mengubah sikap dan
persepsi
- Menanamkan tingkah laku /
kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68)
Jalur Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi :
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi :
1. Jalur Formal
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas
2. Jalur Nonformal
3. Jalur Informal
Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :
1. Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual
pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih
bernilai.
Negara Kesatuan Republik
Indonesia Merupakan Negara yang memiliki lebih dari 237 juta Jiwa menurut Badan
Pusat Statistik pada tahun 2010. Penduduk Indonesia juga memiliki Banyak pulau
yang bertebaran di wilayah NKRI. Penduduk indosenesia tersebut tinggal dimasing
masing pulau diindonesia Seperti pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
Hingga Papua dan sebagian pulau pulau diIndonesia. Jumlah Penduduk tersebut
memiliki perbandingan yang signifikan untuk batas batas usianya. Sekarang ini
banyak sekali Usia lanjut dan usia yang tidak produktif lagi untuk bekerja. dan
banyak pula anak anak usia muda yang masih tinggal diindonesia dan belum mendapatkan
pendidikan yang layak diIndonesia bahkan banyak anak anak yang berada
diperbatasan Bersekolah atau mendapatkan pendidikan dari negara tetangga.
Sebagai salah satu
wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para
“Nation Builders” Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara bersaing
di kancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia
pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para siswa
mendapatkan prestasi terbaik.
Namun, dunia pendidikan
di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu
pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru
yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang.
Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung
kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih
baik di perkotaan.
jumlah guru yang sesuai
dengan kualifikasi saat ini dinilai masih belum merata di daerah. Menurut Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad saat ini banyak
sekolah dasar (SD) di Indonesia kekurangan tenaga guru. Jumlahnya diperkirakan
mencapai 112 ribu guru.
Untuk mengatasinya,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan bekerja sama dengan
pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam hal
distribusi guru di daerah-daerah supaya lebih merata. “Jika manajemen
guru bisa ditangani lebih optimal, tidak parsial, maka bisa dipindahkan ke kabupaten
atau daerah yang berdekatan,” ungkap Hamid.
Kemudian, untuk
meningkatkan kualitas para guru, Kemendikbud akan meningkatkan kualifikasi guru
melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP. Hamid menjelaskan, jumlah guru SD di
sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850 ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya
60 persen guru yang sudah memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1, sedangkan 40
persen lainnya belum memenuhi kualifikasi. Tiap tahunnya, Kemendikbud juga
menyiapkan beasiswa untuk 100 ribu calon guru guna menempuh pendidikan S-1
melalui bantuan beasiswa S-1 untuk guru SD dan SMP. Di dunia internasional,
kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di
seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global
Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan
(Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari
127 negara pada 2011.
Kurikulum 2013 merupakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berfokus pada penguasaan
pengetahuan yang kontekstual sesuai daerah dan lingkungan masing-masing.
Kurikulum tersebut menitikberatkan penilaian siswa pada tiga hal: sikap (jujur,
santun, disiplin), keterampilan (melalui tugas praktek/ proyek sekolah), dan
pengetahuan keilmuan. Pada tingkat dasar seperti SD, kurikulum ini lebih fokus
pada pembentukan sikap dan keterampilan hidup, sedangkan
keilmuannya lebih ‘ringan’ daripada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Pada tingkat lanjutan
seperti SMP dan SMA, porsi penguasaan keilmuan lebih ditingkatkan karena
pribadi murid dianggap sudah terbentuk pada tingkat dasar. Menurut Musliar,
kurikulum baru akan diterapkan pada siswa SD kelas 1, 2, 4 dan 5; siswa SMP
kelas 8 dan 9; serta siswa SMA kelas 10 dan 11. Pemerintah tidak akan mencetak
buku bahan ajar. Seperti pelaksanaan pada tahun sebelumnya, Kemendikbud akan
mengunggah buku bahan ajar ke dalam situs internet. Sebagai lembaga bantuan
internasional yang bekerja di sektor pembangunan sosial-ekonomi, USAID
Indonesia memberikan penekanan besar pada pengembangan kualitas pendidikan
melalui sejumlah program yang berjalan sekarang salah satunya adalah melalui
program beasiswa S2 USAID-PRESTASI. Pada tahun ini, USAID -PRESTASI memberikan
beasiswa S2 kepada 31 profesional Indonesia. Program ini dibuka untuk umum dan
diharapkan dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di
bidangnya masing – masing yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif
di lingkungan kerja mereka masing – masing setelah merekakembali ke Tanah Air.
Rendahnya Kualitas
Pendidikan di Indonesia juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
- Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
- Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
- Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
- Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
- Rendahnya Kualitas Guru
- Rendahnya Kesejahteraan Guru
- Rendahnya Prestasi Siswa
- Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
- Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
- Mahalnya BiayaPendidikan
Tingkat kunjungan sekolah di Indonesia
Aneka permasalahan penduduk pasti mempengaruhi pelaksanaan pendidikan formal, non formal, dan informal. Makin pesat berjalan perubahan sosial baik menyangkut reproduksi manusia, mobilitas, fluktuasi ekonomi, tekanan struktur sosial dan kerumitan akulturasi.
Suatu ukuran pokok bagi fasilitas pendidikan adalah school attendence yaitu perbandingan jumlah anak menurut golongan usianya yang seharusnya bersekolah, dengan jumlah benar-benar sudah masuk sekolah. Menurut hasil sensus 2010 angka partisipasi sekolah sebagai berikut: usia 7-12 tahun (98,02%), usia 13-15 tahun (86,24%), usia 16-18 tahun (56,01%), usia 19-24 tahun (13,77%). Semakin pesat pertumbuhan masyarakat semakin besar pula tuntutan akan fasilitas dan kesempatan pendidikan.
Aneka permasalahan penduduk pasti mempengaruhi pelaksanaan pendidikan formal, non formal, dan informal. Makin pesat berjalan perubahan sosial baik menyangkut reproduksi manusia, mobilitas, fluktuasi ekonomi, tekanan struktur sosial dan kerumitan akulturasi.
Suatu ukuran pokok bagi fasilitas pendidikan adalah school attendence yaitu perbandingan jumlah anak menurut golongan usianya yang seharusnya bersekolah, dengan jumlah benar-benar sudah masuk sekolah. Menurut hasil sensus 2010 angka partisipasi sekolah sebagai berikut: usia 7-12 tahun (98,02%), usia 13-15 tahun (86,24%), usia 16-18 tahun (56,01%), usia 19-24 tahun (13,77%). Semakin pesat pertumbuhan masyarakat semakin besar pula tuntutan akan fasilitas dan kesempatan pendidikan.
Iptek Lingkungan ialah
teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen
lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun
sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada
bidang iptek terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan . Upaya
pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata
gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil.
Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad
masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi
hijau”. Selain itu, tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi
perisai terhadap kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan.
Iptek Lingkungan
meliputi:
1. Pengolahan
Sampah.
2. Pengolahan
Limbah.
3. Konservasi
Lingkungan.
4. Badan
Pertanian Teknologi bibit & benih, Rekayasa Genetika.
- Pengolahan sampah
Tumpukan sampah yang
setiap hari bertambah satu hingga 1,5 ton, mulai teratasi menyusul
beroperasinya pengelolaan sampah terpadu terutama Jakarta, pengelolaan sampah
terpadu mampu mengurangi limbah rumah tangga hingga 60-65 persen, sedangkan
35-40 persen sisanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengelolaannya
harus melibatkan semua warga, oleh karena itu, rumah tangga harus melakukan
pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik (basah) (sisa
makanan, sayur), kering (kertas, dus, botol), dan limbah berbahaya seperti aki
dan baterai bekas, sprayer
insektisida, serta
pembalut wanita.
- Pengolahan Limbah
Limbah ialah hasil
buangan suatu pembakaran atau sisa hasil poduksi yang mengandung zat kimia
berbahaya yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Industri
primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satupenyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulpen dan kertas, teknologi pengolahan limbahcair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagiindustri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnyadampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektorindustri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbahcair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupunindustri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuaidengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan,
agar Lingkungan terjaga dan terlestarikan.
- Konservasi Lingkungan
Mendukung dan ikut serta
dalam program konservasi lingkungan dan bekerjasama akan menghasilkan suatu
pembangunan yang ramah lingkungan serta memperhatikan pada pembangunan ekonomi
yang bersifat berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena
terpeliharanya kelestarian lingkungan, termasuk dengan menjaga kelangsungan
hidup spesies laut dan terumbu karang merupakan hal yang memberikan manfaat dan
keuntungan bersama dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang sehingga
dinikmati oleh generasi yang akan datang.
- Badan Pertanian Teknologi Bibit & Benih, Rekayasa
Genetika
Upaya peningkatan
produktivitas dan mutu produk yang sesuai dengan dinamika lingkungan diharapkan
dapat dilakukan melalui penelitian bioteknologi. Manipulasi potensi genetik
melalui penelitian biologi molekuler, mikrobiologi, bioproses, kultur jaringan
dan rekayasa genetika harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan maka harus
dilakukan bioteknologi. Maka teknik rekayasa genetika mulai menggelisahkan.
Banyak kalangan khawatir bahwa dampak revolusi hijau tahun 1960-an akan
terulang kembali. Penggunaan teknologi dan paksaan pasar yang dilakukan dalam
revolusi hijau memang menghasilkan produksi pangan dalam jumlah besar. Namun
terbukti upaya tersebut mengganggu keseimbangan ekologi, menciptakan wabah
baru, dan sejumlah dampak kesehatan bagi manusia.
Hal sama dikhawatirkan
terjadi mengikuti inisitiaf rekayasa genetik yang saat ini getol dilakukan pada
tanaman. Segelintir perusahaan bioteknologi meyakinkan bahwa seluruh benih
transgenik yang dipasarkan sudah melalui berbagai tahap percobaan. Jadi
masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang
akan muncul.
Namun keyakinan serupa
ternyata tidak dimiliki oleh para aktivis lingkungan dan mereka yang concern terhadap
masalah lingkungan. Pesimisme ini muncul setelah tidak ada penjelasan
transparan tentang resiko yang menyertai pelepasan benih transgenik ini ke alam
bebas.
Di Amerika Serikat,
organisasi lingkungan Greenpeace bahkan mengajukan petisi ke Environmental
Protection Agency (EPA) agar membatalkan semua perijinan tanaman hasil rekayasa
genetik.
Sementara di Indonesia,
sejumlah LSM lingkungan mendesak pemerintah bersikap transparan kepada
masyarakat soal tanaman transgenik. Terlebih Departemen Pertanian kini aktif
menguji sejumlah benih transgenik termasuk kedelai, jagung dan kapas. Khusus
untuk yang terakhir bahkan telah dilakukan pelepasan di Sulawesi Selatan pada 7
Februari 2001. Dan sampai saat ini terus memancing perdebatan yang tidak ada
hentinya.
Karena Pembangunan yang
tidak menjaga keseimbangan lingkungan terjadi dan meningkat dalam beberapa
tahun belakangan ini. Alasan tersebut diperparah dengan kurangnya perhatian
masyarakat dan ketidakkonsistenannya pemerintah dalam menata permasalahan
lingkungan. Akibat ketidakacuhan tersebut baru dapat dirasakan akhir-akhir ini,
ketika banyak peristiwa banjir bandang yang melanda berbagai daerah di negara
kita. Setidaknya wawasan mengenai lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Peran IPTEK
Dalam Lingkungan
IPTEK memegang peranan
penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup,
kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka
panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan
lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu,
telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur
akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan
air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana
banjir ketika musim penghujan
Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu kelestarian
dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya
dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik.
Namun yang terjadi kini
malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan seringkali berdampak
buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan
ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi
lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk
mengeliminasi Zat pencemar adalah terbatas. Apalagi saat ini, krisis yang
melanda negeri ini menyebabkan kehidupan lebih memburuk.
Belum optimalnya peran
iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup. Kemajuan iptek
berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain
disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian
fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan
pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan
nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Sektor lingkungan hidup
merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek
harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya,
pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. Komitmen pemerintah
terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah
ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada
pemerintahan yang ada saat ini.
Contoh pendidikan di Indonesia
Comments
Post a Comment